Berita
Bappenas Ajak Swasta Garap Infrastruktur di RI lewat PINA
October 3, 2017 3:42 pm

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah pada tahun depan akan mengoptimalkan peranan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur.

Ini menyusul prioritas anggaran yang lebih difokuskan untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sesuai amanat Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet Paripurna.

Menteri Bambang mengatakan, partisipasi sektor swasta sangat penting dalam mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur. “Secara proaktif kami memfasilitasi sektor swasta agar lebih berperan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (3/10/2017).

Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (PJMN) 2015-2019, total kebutuhan pembiayaan infrastruktur mencapai Rp 4.769 triliun. Dari total anggaran tersebut, porsi anggaran Pemerintah melalui APBN maupun APBD diperkirakan hanya Rp 1.978,6 triliun (41,3 persen), BUMN Rp 1.066,2 triliun (22,2 persen), sedangkan sisanya diharapkan dari sektor swasta sebesar Rp 1.751,5 triliun (36,5 persen).

“Dengan demikian, peranan sektor swasta diharapkan cukup besar, yakni mencapai Rp 1.751,5 triliun atau 36,5 persen dari total kebutuhan [pembiayaan infrastruktur]( 3109733 “”) di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Bambang, investasi merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berharap sektor swasta nasional lebih mengoptimalkan peluang investasi di dalam negeri sendiri.

Selain swasta nasional, lanjutnya, pemerintah juga berharap masuknya investasi asing, mengingat Indonesia dinilai memiliki prospek ekonomi yang baik dan perbaikan iklim investasi dan kemudahan berbisnis.

“Kami optimistis menyusul posisi Indonesia yang kini menjadi negara yang menarik bagi investasi berdasarkan investment grade dari sejumlah lembaga rating keuangan dunia seperti Moody’s, Fitch Ratings, Standard & Poors, Japan Credit Rating, dan R&I,” dia menjelaskan.

Faktor positif lainnya adalah keberhasilan Indonesia masuk tiga besar tujuan investasi Jepang, tiga besar destinasi investasi terbaik di Asia, memperoleh kenaikan peringkat kemudahan berbisnis dari urutan ke-109 menjadi 91, dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.